(Tugas Bulan ke-2)
Keadilan
Kata adil itu berasal dari bahasa arab, berarti
tengah. Keadilan berarti tidak berat sebelah, menempatkan sesuatu di
tengah-tengah, tidak memihak. Adil itu memberi sesuatu sesuai haknya tanpa
mengurangi kadarnya. (http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20090406114032AAWk9Zm)
Macam-Macam
Keadilan
1.
Keadilan
legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan
hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi
kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan
menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ).
Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut
keadilan legal
2.
Keadilan
distributive
Aristotele
berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama
diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama
(justice is done when equels are treated equally).
3.
Keadilan
komutatif
Keadilan ini
bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi
Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban
dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan
ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam
masyarakat. (http://noonoob.blogspot.com/2013/08/keadilan-definisi-dan-macamnya.html)
Ada banyak macam keadilan. Adil pada diri sendiri,
salah satunya. Adil pada diri sendiri
berarti memenuhi hak diri sendiri. Contohnya: memenuhi hak mata untuk
istirahat, memenuhi hak perut untuk mendapat makanan, hak rohani untuk mendapat
cahaya spritual, hak otak untuk berpikir dan mendapat ilmu, dan hak untuk
bahagia.
***
Kasus dan
Pembahasan
Dalam
kehidupan, adil itu tidak melulu kita tujukan pada pemerintah. Keadilan itu
harus kita mulai dari diri sendiri. Adil itu identik sekali dengan Bijak. Dalam
bersikap adil, dibutuh kan sikap bijak kita untuk memilih mana yang lebih
penting untuk didahulukan.
Dalam
kehidupan sehari-hari, Kita yang selalu meruntuk pada kehidupan kita sendiri,
tak pernah puas, tak bahagia, merasa orang lain lebih ini-lah, lebih itu-lah.
Padahal mereka yang bersepatu mahal, tas bermerek, turun dari mobil mewah,
tertawa riang. Jika kita telaah lebih dalam tentang hidupnya, bisa jadi mereka
pun tidak benar-benar bahagia dengan kehidupan yang mereka jalani.
Harapannya
adalah untuk membohongi dunia, membohongi orang lain. Tapi nyatanya, mereka
hanya sedang membohongi diri mereka sendiri. Senyum pembalut luka, tawa
pembungkus duka. Berpura-pura dalam ketabahan yang dibuat-buat.
Dan disinilah konsep
keadilan itu seharusnya dikobarkan.
Mulailah, bersikap adil
untuk dirimu sendiri, untuk kebahagiaanmu sendiri. Untuk tawa-mu yang sempat
tersumbat. Untuk bahagiamu yang datangnya dari hati. Bukan dari kartu kredit
yang bulan depan tunggakannya semakin meninggi.
Mereka yang dilaur sana
berkoar-koar tentang keadilan, bisa jadi mereka pun lupa tentang keadilan itu
sendiri. Adil pada diri mereka sendiri. Karena,
keadilan pada sendiri itu ... bias.
Adil itu bisa dicontoh kan dengan
hal sederhana seperti: selalu rapi dan mencintai kebersihan dimanapun kita
berada. Misalnya di rumah kita sendiri. Biasakan hidup bersih dari diri
sendiri. Rajin membersihkan dan merapikan rumah adalah contoh adil terhadap
lingkungan. Mengapa? Karena kita bisa mementingkan kesehatan dan keindahan di
lingkungan. Coba bayangkan jika lingkungan kita kotor dan berantakan. Apa yang
akan terjadi? Hewan-hewan pembawa bibit penyakit pun bisa muncul. Lingkungan
juga jadi tidak sedap untuk dipandang. Nah, maka sebelum semua dampak buruk itu
datang, maka ADIL lah untuk diri anda sendiri bahkan untuk orang-orang di
sekitar anda. Adil untuk lingkungan, kesehatan serta masa depan mu. (http://widyaitaw.blogspot.com/2012/06/keadilan-untuk-lingkungan-dimulai-dari.html)
0 komentar:
Posting Komentar