Senin, 30 Desember 2013

KEADILAN


(Tugas Bulan ke-2)
 

Keadilan
Kata adil itu berasal dari bahasa arab, berarti tengah. Keadilan berarti tidak berat sebelah, menempatkan sesuatu di tengah-tengah, tidak memihak. Adil itu memberi sesuatu sesuai haknya tanpa mengurangi kadarnya. (http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20090406114032AAWk9Zm)
Macam-Macam Keadilan

1.      Keadilan legal atau keadilan moral

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal
2.      Keadilan distributive
Aristotele berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).

3.      Keadilan komutatif

Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat. (http://noonoob.blogspot.com/2013/08/keadilan-definisi-dan-macamnya.html)
Ada banyak macam keadilan. Adil pada diri sendiri, salah satunya. Adil pada diri sendiri  berarti memenuhi hak diri sendiri. Contohnya: memenuhi hak mata untuk istirahat, memenuhi hak perut untuk mendapat makanan, hak rohani untuk mendapat cahaya spritual, hak otak untuk berpikir dan mendapat ilmu, dan hak untuk bahagia.
***
Kasus dan Pembahasan
Dalam kehidupan, adil itu tidak melulu kita tujukan pada pemerintah. Keadilan itu harus kita mulai dari diri sendiri. Adil itu identik sekali dengan Bijak. Dalam bersikap adil, dibutuh kan sikap bijak kita untuk memilih mana yang lebih penting untuk didahulukan.

Dalam kehidupan sehari-hari, Kita yang selalu meruntuk pada kehidupan kita sendiri, tak pernah puas, tak bahagia, merasa orang lain lebih ini-lah, lebih itu-lah. Padahal mereka yang bersepatu mahal, tas bermerek, turun dari mobil mewah, tertawa riang. Jika kita telaah lebih dalam tentang hidupnya, bisa jadi mereka pun tidak benar-benar bahagia dengan kehidupan yang mereka jalani.

Harapannya adalah untuk membohongi dunia, membohongi orang lain. Tapi nyatanya, mereka hanya sedang membohongi diri mereka sendiri. Senyum pembalut luka, tawa pembungkus duka. Berpura-pura dalam ketabahan yang dibuat-buat.

Dan disinilah konsep keadilan itu seharusnya dikobarkan.
Mulailah, bersikap adil untuk dirimu sendiri, untuk kebahagiaanmu sendiri. Untuk tawa-mu yang sempat tersumbat. Untuk bahagiamu yang datangnya dari hati. Bukan dari kartu kredit yang bulan depan tunggakannya semakin meninggi.
Mereka yang dilaur sana berkoar-koar tentang keadilan, bisa jadi mereka pun lupa tentang keadilan itu sendiri. Adil pada diri mereka sendiri.  Karena, keadilan pada sendiri itu ... bias.
Adil itu bisa dicontoh kan dengan hal sederhana seperti: selalu rapi dan mencintai kebersihan dimanapun kita berada. Misalnya di rumah kita sendiri. Biasakan hidup bersih dari diri sendiri. Rajin membersihkan dan merapikan rumah adalah contoh adil terhadap lingkungan. Mengapa? Karena kita bisa mementingkan kesehatan dan keindahan di lingkungan. Coba bayangkan jika lingkungan kita kotor dan berantakan. Apa yang akan terjadi? Hewan-hewan pembawa bibit penyakit pun bisa muncul. Lingkungan juga jadi tidak sedap untuk dipandang. Nah, maka sebelum semua dampak buruk itu datang, maka ADIL lah untuk diri anda sendiri bahkan untuk orang-orang di sekitar anda. Adil untuk lingkungan, kesehatan serta masa depan mu. (http://widyaitaw.blogspot.com/2012/06/keadilan-untuk-lingkungan-dimulai-dari.html)

Share:

0 komentar:

Posting Komentar