Senin, 30 Desember 2013

IDEOLOGI DAN PANDANGAN HIDUP



(Tugas bulan ke-3)


 


Ideologi
Istilah ideologi berasal dari dua kata, idea dan logos. Idea yaitu gagasan konsep, pengertian dasar, dan cita-cita. Sedangkan logos adalah ilmu. Kata idea itu sendiri  berasal dari bahasa Yunani eido yang berarti bentuk. Ada lagi kata idein yang artinya melihat.
Secara umum, ideologi diartikan sebagai kumpulan gagasan, ide, keyakinan dan kepercayaan yang mengatur tingkah laku sekelompok manusia dalam hidupnya.
Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pandangan  hidup merupakan sesuatu yang sulit untuk dikatakan, sebab kadang-kadang pandangan hidup hanya merupakan suatu idealisme belaka yang mengikuti kebiasaan berpikir didalam masyarakat. (windyku.wordpress.com/2011/03/19/keyakinan-dan-pandagan-hidup/)
***
Jadi, adakah hubungan antara Ideologi dengan Pandangan Hidup?
Kumpulan dari pemahaman dasar seperti keyakinan, kepercayaan yang mengatur manusia di lingkungannya tersebut dijadikan sebagai pedoman, dan petunjuk dalam menjalankan kehidupannya.
Lalu, seperti apa pandangan hidup yang baik itu? Pada dasaranya, pandangan hidup itu sendiri bersifat relatif dan subjektif. Sesuatu yang dijadikan pedoman dalam hidup seseorang, belum tentu dijadikan pedoman dalam hidup orang lain. (http://windyku.wordpress.com/2011/03/19/keyakinan-dan-pandagan-hidup)
Sesuatu yang orang anggap baik, belum tentu orang lain anggap baik. Bahkan nilai baik buruk itu sendiri bersifat relatif. Menggunakan tangan sebelah kanan dianggap lebih baik dibanding menggunakan tangan sebelah kiri. Kata siapa? Kita hanya mengikuti. Jika saja dulu, para ahli berteori satu tambah satu adalah dua, maka sampai saat ini dan sejauh ini satu tambah satu hasilnya adalah dua.
Apakah pandangan hidup itu penting?
Bayangkan saja, mobil tanpa setir. Ya, apa yang akan terjadi? Seperti itulah pentingnya pandangan hidup. Karena kita bukan lah seonggok daging yang bergerak tanpa arah mengikuti arus yang entah kemana, membentur kesana kemari. Kita yang memiliki pedoman dalam hidup akan mengerti darimana kita, untuk apa kita, dan akan kemana kita.
Kita makhluk yang dihidupkan, sudah sewajarnya memiliki petunjuk untuk hidup itu sendiri.
Kita jangan sampai mau diatur oleh keadaan , kalo bisa kita yg mengatur . kita harus selalu jadi kalimat aktif selalu pakai awalan me- , bukan kalimat pasif dengan awalan di-. (http://www.goodreads.com/work/quotes/2001252-5-cm)
Meski pada akhirnya, segala pandangan dan teori itu hanyalah perspektif yang berbeda-beda buah dari hasil pemikiran otak-otak manusia. Tergantung dari sudut pandang mana mereka menempatkan dan menyesuaikannya.
Kasarnya, semua ideologi itu bersifat relatif karena kebenaran yang sesungguhnya hanyalah milik Sang Maha Benar itu sendiri. Seperti yang diutarakan Phytagoras, bahwa hanya Tuhan lah yang mempunyai kebijaksanaan yang sesungguhnya.
Lalu, apa yang benar-benar bisa dijadikan landasan dari hidup itu sendiri?
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, bahwa kebenaran yang sesungguhnya hanya milik Tuhan, maka dasar pandangan hidup itu hendaklah berlandaskan atas keyakinan.
Keyakinan / kepercayaan yang menjadi pandangan hidup manusia yang paling dasar. Sebuah pemikiran yang mendasar dan mendalam terhadap suatu hal yang kemudian di anut untuk menjadi pedoman hidup mereka yang berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.  (http://windyku.wordpress.com/2011/03/19/keyakinan-dan-pandagan-hidup/)
Maka, seperti apa berpandangan hidup yang baik itu? setiap orang pasti memiliki pemikirannya masing-masing, jika menurut seseorang benar belum tentu menurut sekelilingnya pun benar. Begitupun sebaliknya.
Contohnya, para teroris. Entah seperti apa yang ada di dalam pikiran mereka, berdalih agama atau pun semacamnya. Jelas-jelas membunuh adalah perbuatan tercela. Hukum agamapun mengakuinya, begitupula hukum negara. Namun, entah atas dasar apa, mereka tak henti-hentinya meneror bukan saja di Indonesia bahkan di belahan bumi lain. Kebanyakan orang beranggapan mereka ingin memurnikan agamanya, padahal secara tidak langsung mereka sendirilah yang telah mengotorinya.
Pandangan hidup yang baik kah seperti itu? Menurut mereka, benar. Tapi, tidak untuk para korban, untuk pihak-pihak yang dirugikan. Dan, semuanya kembali pada sudut pandang dan cara kita menghadapi hidup.
Keyakinan atau agama yang baik, tidak tahu bersumber dari wahyu yang mana, atau Tuhannya apa dan apa yang diyakininya. Keyakinan yang baik selayaknya mengajarkan kita tentang hal-hal yang baik.
***
Alam hidup untuk saling memberi. Serangga memberikan pada burung, yang kemudian memberi pada makhluk hidup berkaki empat, dan lalu memberikan lagi ke makhluk hidup berkaki dua. Yang Mahakuasa membuat segala sesuatunya sempurna. Maka.. mari, kita saling mengasihi sesama.
(https://www.facebook.com/kata.bij4k/posts/10151208075141672?comment_id=25507471&offset=0&total_comments=5)


Share:

0 komentar:

Posting Komentar