(Tugas Bulan
ke-2)
Kata “cinta” barangkali sudah
tidak asing lagi. Hampir setiap waktu membahas cinta. Cerita-cerita yang
tertulis di novel berkisahkan cinta, film-film bertemakan cinta, begitupula lagu-lagu
yang kebanyakan merlyrican cinta. Entah cinta pada orang tua, pada kekasih,
pada teman, sahabat, bahkan cinta pada Sang Maha Pemberi Cinta.
Sebenarnya, apa itu Cinta?
Pengertian cinta itu
sendiri sulit dibedakan batasan ataupun pengertiannya, karena cinta merupakan
salah satu bentuk emosi dan perasaan yang dimiliki individu. Dan sifatnyapun
subyektif sehingga setiap individu akan mempunyai makna yang berbeda tergantung
pada penghayatan serta pengalamannya.
Didalam
bukunya yang berjudul Acat In My Eyes, Fahd Djibran mengatakan jika cinta itu
jawaban, bukan pertanyaan.
Walaupun cinta kasih mengandung arti
hampir bersamaan, namun terdapat perbedaan juga antara keduanya. Cinta lebih
mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya; dengan
kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan
secara nyata.
Cinta menurut
Agama
Di dalam
kitab suci Alquran, ditemukan adanya fenomena cinta yang bersembunyi di dalam
jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan-tingkatan : tinggi, menengah dan
rendah. Tingkatan cinta tersebut di atas adalah berdasarkan firman Allah SWT
dalam surah at-Taubah ayat 24 yang artinya sebagai berikut :
Katakanlah : jika bapak-bapak,
anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu
usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat
tinggal yang kamu sukai; adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya
dan berjihad di jalanNya, maka tunggulah sampai Allah mendantangkan keputusanNya.
Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik.
Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah, Rasulullah dan
berjihad di jalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua,
anak, saudara, istri/suami dan kerabat harta dan tempat tinggal.
Adapun, macam-macam cinta menurut agama Islam
adalah :
1. Cinta
Mawaddah
Cinta Mawaddah adalah cinta
yang menggebu atau membara. Orang yang memiliki cinta ini maunya selalu berdua,
enggan berpisah dan selalu ingin memuasakn dahaga cintanya ia ingin memonopoli
cintanya dan hampir tidak bisa berpikir lain
2. Cinta
Rahmah
Cinta Rahmah adalah jenis
cinta yang penuh dengan kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap
melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis ini lebih memperhatikan orang yang
dicintainya, baginya adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu dia harus
menderita
3. Cinta
Mail
Cinta Mail adalah jenis cinta
untuk sementara sangat membara sehingga menyedot seluruh perhatian hingga
hal-hal lain cendrung kurang diperhatikan cinta jenis ini dalam Al-Quran
disebut dalam konteks poligami
4. Cinta
Syaghaf
Cinta Syaghaf adalah cinta
yang sangat mendalam, alami, orisinil, dan memabukkan orang yang terserang
cinta cinta jenis ini bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak
menyadari apa yang dilakukan, seperti kisah cintanya Zulaikha kepada Nabi Yusuf
A.s
5. Cinta
Rof’ah
Cinta Rof’ah adalah rasa kasih
yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya belas kasihan
kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk sholat, membelanya
meskipun salah. Al-Quran menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah
cinta Rof’ah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah dalam hal ini ksus
hukuman bagi pezina
6. Cinta
Shobwah
Cinta Shobwah adalah cinta
buta, cinta yang mendorong prilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak. Al-Quran
menyebut term ini ketika mengisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdo’a agar
dipisahkan dara Zulaikha yng setia hari menggodanya.
7. Cinta
Syauq
Cinta Syauq adalah pengertian
ini berdasarkan dari suatu hadits yang menafsirkan Al-Quran yaitu dalam surat
Al-Ankabut Ayat 5 yang dikatakan bahwa barang siapa rindu berjumpa Allah pasti
waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam sebuah
do’a ma’tsur dari hadits riwayat Ahmad.
8. Cinta
Kulfah
Cinta Kulfah adalah perasaan
cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang poisitif meski
sulit, seperti orang tua menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri,
meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut Al-Quran ketika menyatakan bahwa
allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya.
( http://ridwansyaidy.blog.com/2010/04/13/makna-cinta-kasih/)
Cinta menurut Negara
Cinta kasih
terhadap negara yaitu kita rela melakukan apa saja demi kemerdekaan dan mempertahankan
kemerdekaan yang sudah kita genggam selama ini. Dan tak lupa kita sebagai warga
negara yang bijak dan taat kita harus melakukan semua kewajiban kita. Kita pun
harus menggunakan hak kita sewajarnya sebagai warga negara Indonesia yang baik.
Kita
harus dapat mengerti mengapa kita perlu menanamkan rasa cinta kasih pada negara
sebab negara lah yang telah memberikan penghidupan selama kita hidup di dunia
ini, khusunya di negara ini.
Kenyataan ini membuat kita harus selalu
bersyukur kepada yang maha kuasa atas kekayaan yang dimiliki oleh Negara kita,
antara lain hamparan sawah yang menghijau, deretan gunung yang menjulang tinggi
yang siap mengokohkan pulau-pulau di Negara kita ini yang memang Negara kita
idkenal dengan Negara kepulauan, Negara kita juga kaya akan kehidupan alam laut
yang kaya akan tanaman laut dan binatang laut lainnya yang merupakan salah satu
sumber kehidupan kita, keragaman suku yang berbeda-beda tetapi tetap memegang
prinsip BHINEKA TUNGGAL IKA, yang walapun berbeda-beda suku, bahasa, adat
istiadat tetapi kita tetap satu dan dari kesemuanya itu masih banyak hal
lainnya yang patut kita syukuri dan mengerti bahwa memang kita patut cinta
kepada tanah air kita ini, karena rasa cinta itu melahirkan rasa ingin
memiliki, menyayangi, dan selalu ingin menjaga keutuhan Negara kita, Negara
Indonesia yang kaya raya ini.
***
Jika tetes darah yang mengucur demi merdekanya
bangsamu
Tak cukup berharga bagimu
Lalu, dengan apa kau akan mencintai tanah airmu ?
0 komentar:
Posting Komentar