Dia meringis.
Pilu sekaligus muak.
Earphone dan musik yang didengarkan membuatnya hanyut dalam lirik dan nada. Riuh hanya ada antara kepala dan telinga.
Asik, hanyut dalam alunan.
Meng"amini" kata kata yang terdengar sembari meresapi makna yang tumpang tindih dengan kenangan dan juga harapan.
Dia mulai sibuk, dengan pikirannya sekaligus lamunannya.
Jangan, ada yang ganggu! Pikirannya melayang, mengambang, bercabang, buntu, hilang dan hinggap tak karuan.
Manusia manusia terlihat bisu.
Membual tanpa suara.
Kosong.
Sunyi.
Dia menikmati keriuhan yang dia nikmati seorang diri.
Keheningan penuh kebohongan yang dunia tawarkan begitu manipulatif. Sekali di nikmati, banyak mulut-mulut berbusa berbicara tak berfakta.
--
Dia sedang "berusaha" pulang ke dalam pelukannya sendiri.
0 komentar:
Posting Komentar