Pada suatu hari, teman pernah bertanya "Menurut lo, apa yang paling menarik dari seorang pria?"
"Apa?" jawab gue, bego.
"Ya apa aja..."
"Ada 2 sih yang selalu membuat gue merasa amaze sama orang: pikiran dan perilaku. Kalo harus di spesifikin ke cowo, ya berarti: cara dia memandang hidup dan cara dia memperlakukan orang lain...."
"Gue ngga spesifik bilang cewe ya, karena ya di dunia ini yang harus bersinggungan ama dia, ngga cuma cewe. Cara dia menperlakukan tukang parkir aja kadang gue observe" tambah gue.
"Berarti lu akan suka sama cowo yang gitu?"
"Hm, suka pasti. Kalo jatuh cinta, belum tentu. Kenapa? Karena menurut gue, pada akhirnya apapun standart lu tentang pasangan, akan kalah dengan jatuh cinta tanpa alasan. Ketika lu jatuh cinta sama orang, lu akan dengan sendirinya mencari kebaikan yang ada didalam diri dia kok...."
"Tapi lu ngerasa gak sih, kalo untuk tau bener-bener perilaku orang itu harus butuh waktu yang lama? Kayaknya kalo cuma nilai dimasa-masa pdkt, apa nggak banyak fake nya?"
"Nah, that's why gue ngga percaya sama jatuh cinta pada pandangan pertama. Bagi gue, cinta adalah akumulasi waktu dan proses. Itu idealis gue aja sih, tiap orang beda-beda."
"Pantesan, lu jomblo dan menjomblo lama" katanya diiringi gelak tawa, menyebalkan tapi kenyataan.
"Gue suka agak gimanaa gitu, kalo ada orang baru kenal udah bilang sayang. So bullshit. Kayaknya itu sih suka-suka sesaat aja. Terlalu jauh menerjemahkan. Nah, biasanya yang apinya menyala dengan cepat, akan padam dengan cepat pula. Malesin kan"
"Hahaha, sama gue juga. Apaan banget"
"Kadang gue suka mikir, apa gue terlalu selektif ya? Tapi masa sih? Apa emang yang gue cari? Gue aja ngga ada standar. Kalo suka ya suka aja."
"Apa karena ngga ada yang bertahan sama lo? Sebenernya, orang yang sulit jatuh cinta itu akan setia kalo udah punya dan lu juga tipe yang kalo udah satu ya satu."
"Ampe bego ya malahan? Haha"
"Hahahaha"
"Kayaknya bukan soal selektif ngga selektif deh, balik lagi mungkin karena sulit jatuh cinta itu, makanya lama membuka hati. Iya gak sih? Apa lo ngga ngerasa gitu, lu juga kan sama kaya gue?"
"Hm, bisa jadi. Kaya ada benteng tinggi nan tebal yang harus dirobohkan."
"Nah, iya. Tapi kenapa coba lu membentuk benteng setinggi dan setebel itu? Ibaratnya, lu pengen diketahui tapi lu sendiri yang bersembunyi eh malah nyusahin orang buat nemuin lu pula"
Hening....
"Trauma kah?" Kata dia.
"Emang sebegitunya ya ampe segininya?" Kata gue.
Hening....
"Tapi gpp sih, pada akhirnya orang yang bersama gue ya yang mau berproses sama gue."
Hening...
***
Tentang jatuh cinta, hak kalian untuk jatuh cinta karena apa..atau ada apa.
Gue mau share pengalaman, jadi waktu itu dosen gue pernah bilang "menikahlah dengan seseorang yang enak diajak ngobrol."
Yash! karena nanti kalo tua diantara segala keterbatasan fisik, yang cuma bisa dilakukan tanpa banyak tenaga, ya ngobrol. Kalo suka karena fisik, lambat laun semua hanya akan sama: keriput.
***
Memasuki usia ditanya tentang pernikahan (padahal masih merasa kanak-kanak). Pun sudah terlalu banyak undangan (bahkan sudah ada yang mau punya anak).
It's oke, kalo lu masih sendiri.
Yang lebih menyeramkan adalah, terburu-buru hingga salah pilihan.
"....karena ganteng dan mapan aja ngga cukup, kalo ngga se frekuensi"-Hardianti, 2018.
In the end, gue mau share quotes favorit gue yang berkaitan dengan topik diatas :
"When you fall in love with someone's personality, evertything about that person tends to become beautiful"
"We fall in love with personality,
the words they say
and their behaviour
the thoughts and opinions
the moments you make and remember
we lust with our eyes
and love with our hearts."
---
Minggu malam, 17 Maret 2019.
Aku dikamar yang berantakan, sedang menerka-nerka apakah aku sedang jatuh cinta?